Senin, 02 November 2015

Pertemuan 3 Personality Development


Umpan Balik
 
Yulia Anggraini M.Kesos


Pengertian Umpan Balik

Umpan balik (feedback) adalah informasi yang diperoleh dari hasil proses yang digunakan untuk memandu bagaimana sebaiknya proses itu dilakukan. Umpan balik mengacu pada penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain yang melakukan beberapa tugas sebelumnya, atau dari satu proses atau sistem ke proses atau sistem lain yang telah terjadi
Feedback adalah dua kata jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya: memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata ini adalah “memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi masukan kembali”.




Jenis-jenis feedback
Feedback Positif – Feedback Negatif
      Feedback positif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk mencapai sasaran komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan perlawanan / pertentangan.
      Contohnya : komunikan mengangguk-angguk, memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
      Feedback negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai tidak setuju hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri sang komunikator. Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif adalah feedback negatif.
      Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas, mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan / interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari komunikator, dan sebagainya.

Feedback Netral – Feedback Zero
      Feedback Netral adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat / gejala yang menunjukkan respon positif atau negatif. Dengan kata lain feedback netral adalah feedback yang tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
      Contohnya : perilaku diam ketika ditanya mengerti atau tidak.
      Feedback Zero adalah feedback yang sulit dimengerti oleh komunikator. Komunikator tidak tahu harus menafsirkan isyarat / gejala yang muncul dari komunikan.
      Contohnya : ada yang tertawa ketika komunikator tidak sedang menyampaikan hal yang lucu, tiba-tiba ada yang menangis, dan sebagainya.

Feedback Internal – Feedback Eksternal
      Feedback Internal adalah yang menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang menjadi feedback. Bila itu muncul dari dalam diri komunikator, maka itu disebut feedback internal. Maksudnya, misalnya ketika komunikator telah mengatakan sesuatu, tapi kemudian ia ingat sesuatu dan meralat apa yang telah ia katakan, maka yang kita lihat itu dapat kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada feedback internal pada diri komunikator.
      Feedback Eksternal adalah feedback yang munculnya berasal dari komunikan. Dalam hal ini komunikan dapat menunjukkannya dengan memberikan ekspresi wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan suara-suara yang muncul ketika komunikasi tengah berlangsung.

Feedback Verbal – Feedback Non-Verbal
      Feedback Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang sedang berlangsung. Contoh dari feedback verbal misalnya adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah habis. Harap diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal adalah yang bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan atau tulisan.
      Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman, isyarat tangan, dan sebagainya.

Feedback Langsung – Feedback Tidak Langsung
      Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat dengan adanya dua jenis feedback ini. Alasannya adalah, feedback seharusnya adalah sesuatu yang tampak / dapat diidentifikasi keberadaannya ketika sebuah proses komunikasi tengah berlangsung, bukan sesudahnya. Bila sesudahnya, maka itu berarti merupakan respon atau tanggapan. Mereka menyatakan ini karena pengertian feedback langsung (immediate feedback) adalah feedback yang ditunjukkan ketika komunikasi sedang berlangsung, dan feedback tidak langsung (delayed feedback) adalah feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai. Konteks dua jenis feedback ini adalah pada perbandingan antara komunikasi interpersona dan komunikasi massa.

KONSEP “JOHARI WINDOW”
Konsep dari Joseph Luft & Harrington Ingham Memperkenalkan konsep “JOHARI WINDOW” sebuah jendela terdiri 4 bagian :



I.                   Daerah Terbuka (open area)
Daerah ini mencakup hal-hal yang kita ketahui tentang diri kita dan yang diketahui oleh orang lain. Mengenal diri seperti kepribadian, Kelebihan, dan Kekurangan. Contohnya : ani sering memberikan oleh-oleh kepada teman-temannya, teman-temannya mengetahui bahwa ani memiliki sifat yang baik, karena peduli dengan teman-temannya.

II.                Daerah Tersembunyi (hidden area)
Daerah ini mencakup hal-hal yang kita ketahui tentang diri kita, tetapi hal tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Kemampuan yang kita miliki tersembunyi sehingga tidak diketahui oleh orang lain. Ada 2 Konsep :
a.       Over Disclose : sikap terlalu banyak mengungkap sesuatu. Sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga diutarakan. Contoh : Konflik rumah tangga.
b.      Under disclose : sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan. Contoh : Sikap ini menyulitkan psikiater, sebab pasien sangat sulit  menyampaikan informasi untuk pengobatan dirinya sendiri.

III.             Daerah Buta (blind area)
Daerah ini merupakan daerah yang mencakup hal-hal tentang diri kita, yang tidak kita ketahui tetapi diketahui oleh orang lain. Seperti tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya kekurangan itu justru diketahui orang lain. Sulit dihapus, kecuali dikurangi dengan caranya : bercermin pada nilai, norma dan hukum yang diikuti orang lain. Contohnya : Budi selalu mengunakan nada yang tinggi jika berbicara dengan orang lain. Teman-temannya sering membicarakannya dibelakang Budi dan berpendapat bahwa Budi seorang yang pemarah.
IV.             Daerah Gelap (unknow area)
Daerah ini mencakup hal-hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui dan tidak diketahui oleh orang lain. Selain kita sendiri yang tidak mengenal  diri juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Contoh : Sering terjadi kesalahpahaman/salah persepsi terhadap orang yang belum dikenal.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar