Umpan Balik
Yulia Anggraini M.Kesos
Pengertian Umpan Balik
Umpan balik (feedback) adalah informasi yang
diperoleh dari hasil proses yang digunakan untuk memandu bagaimana sebaiknya
proses itu dilakukan. Umpan balik mengacu pada penyampaian informasi dari satu
orang ke orang lain yang melakukan beberapa tugas sebelumnya, atau dari satu
proses atau sistem ke proses atau sistem lain yang telah terjadi
Feedback adalah
dua kata jadian / bentukan dalam bahasa Inggris yang terdiri dari kata feed (artinya:
memberi makan) dan back (artinya: kembali). Arti harfiah kata
ini adalah “memberi makan kembali”, tapi makna yang sebenarnya adalah “memberi
masukan kembali”.
Jenis-jenis feedback
Feedback Positif – Feedback Negatif
•
Feedback positif adalah
isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia /
mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk
mencapai sasaran komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan perlawanan /
pertentangan.
•
Contohnya : komunikan mengangguk-angguk,
memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
•
Feedback negatif adalah
isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan bahwa ia /
mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai tidak
setuju hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri sang
komunikator. Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif
adalah feedback negatif.
•
Contohnya : sikap acuh tak acuh,
melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas,
mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan /
interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa
izin dari komunikator, dan sebagainya.
Feedback Netral – Feedback Zero
•
Feedback Netral adalah
jenis feedback yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat / gejala yang
menunjukkan respon positif atau negatif. Dengan kata lain feedback netral
adalah feedback yang tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
•
Contohnya : perilaku diam ketika ditanya
mengerti atau tidak.
•
Feedback Zero adalah
feedback yang sulit dimengerti oleh komunikator. Komunikator tidak tahu harus
menafsirkan isyarat / gejala yang muncul dari komunikan.
•
Contohnya : ada yang tertawa ketika
komunikator tidak sedang menyampaikan hal yang lucu, tiba-tiba ada yang
menangis, dan sebagainya.
Feedback Internal – Feedback Eksternal
•
Feedback Internal adalah
yang menunjukkan sumber dari isyarat / gejala yang menjadi feedback. Bila itu
muncul dari dalam diri komunikator, maka itu disebut feedback internal.
Maksudnya, misalnya ketika komunikator telah mengatakan sesuatu, tapi kemudian
ia ingat sesuatu dan meralat apa yang telah ia katakan, maka yang kita lihat
itu dapat kita katakan sebagai hal yang terjadi karena ada feedback internal
pada diri komunikator.
•
Feedback Eksternal adalah
feedback yang munculnya berasal dari komunikan. Dalam hal ini komunikan dapat
menunjukkannya dengan memberikan ekspresi wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku
atau bahkan suara-suara yang muncul ketika komunikasi tengah berlangsung.
Feedback Verbal – Feedback Non-Verbal
•
Feedback Verbal menunjuk
pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan sebagai reaksinya
pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang sedang berlangsung. Contoh dari
feedback verbal misalnya adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan
komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan pesannya), atau
dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu kepada
yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah
habis. Harap diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal
adalah yang bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa
berupa lisan atau tulisan.
•
Feedback Non-Verbal adalah
yang wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan, seperti ekspresi wajah,
gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman, isyarat
tangan, dan sebagainya.
Feedback Langsung – Feedback Tidak
Langsung
•
Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat
dengan adanya dua jenis feedback ini. Alasannya adalah, feedback seharusnya
adalah sesuatu yang tampak / dapat diidentifikasi keberadaannya ketika sebuah
proses komunikasi tengah berlangsung, bukan sesudahnya.
Bila sesudahnya, maka itu berarti merupakan respon atau tanggapan. Mereka
menyatakan ini karena pengertian feedback langsung (immediate feedback)
adalah feedback yang ditunjukkan ketika komunikasi sedang berlangsung, dan
feedback tidak langsung (delayed feedback) adalah feedback yang
disampaikan ketika komunikasi telah selesai. Konteks dua jenis feedback ini
adalah pada perbandingan antara komunikasi interpersona dan komunikasi massa.
KONSEP “JOHARI WINDOW”
Konsep
dari Joseph Luft & Harrington Ingham Memperkenalkan konsep “JOHARI WINDOW” sebuah jendela terdiri 4 bagian :
I.
Daerah Terbuka (open area)
Daerah
ini mencakup hal-hal yang kita ketahui tentang diri kita dan yang diketahui
oleh orang lain. Mengenal diri seperti
kepribadian, Kelebihan, dan Kekurangan. Contohnya : ani sering memberikan
oleh-oleh kepada teman-temannya, teman-temannya mengetahui bahwa ani memiliki
sifat yang baik, karena peduli dengan teman-temannya.
II.
Daerah Tersembunyi (hidden area)
Daerah
ini mencakup hal-hal yang kita ketahui tentang diri kita, tetapi hal tersebut
tidak diketahui oleh orang lain. Kemampuan
yang kita miliki tersembunyi sehingga tidak diketahui oleh orang lain. Ada 2 Konsep :
a. Over
Disclose : sikap terlalu banyak
mengungkap sesuatu. Sehingga hal-hal yang seharusnya disembunyikan juga
diutarakan. Contoh : Konflik rumah tangga.
b. Under disclose : sikap terlalu menyembunyikan sesuatu yang
seharusnya dikemukakan. Contoh : Sikap ini menyulitkan psikiater, sebab pasien
sangat sulit menyampaikan informasi
untuk pengobatan dirinya sendiri.
III.
Daerah Buta (blind area)
Daerah
ini merupakan daerah yang mencakup hal-hal tentang diri kita, yang tidak kita
ketahui tetapi diketahui oleh orang lain. Seperti tidak mengetahui kekurangan yang dimilikinya, tetapi sebaliknya
kekurangan itu justru diketahui orang lain. Sulit dihapus, kecuali dikurangi
dengan caranya : bercermin pada nilai, norma dan hukum yang diikuti orang lain.
Contohnya : Budi selalu mengunakan nada yang tinggi jika berbicara dengan orang
lain. Teman-temannya sering membicarakannya dibelakang Budi dan berpendapat
bahwa Budi seorang yang pemarah.
IV.
Daerah Gelap (unknow area)
Daerah
ini mencakup hal-hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui dan tidak
diketahui oleh orang lain. Selain kita
sendiri yang tidak mengenal diri juga
orang lain tidak mengetahui siapa kita. Contoh : Sering terjadi kesalahpahaman/salah persepsi terhadap orang yang belum
dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar