Jumat, 16 Oktober 2015

Perkuliahan Ke 2 Manajemen Mutu



Perspektif Mutu
Yulia Anggraini M.Kesos

Pengertian Mutu

Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau keadaan. Secara umum ‘mutu’ dapat didefinisikan sebagai “karakteristik produk atau jasa yang ditentukan oleh customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta perbaikan yang berkelanjutan” (Soewarso, 1996: 7).  Pendapat ini lebih menekankan kepada pelanggan yaitu, apabila suatu pelanggan mengatakan sesuatu itu bermutu baik, maka barang/jasa tersebut dapat dianggap bermutu.
          Sebenarnya mutu dapat diartikan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangan orang yang mengartikannya.  Pfeffer & Coote (1991: 12) berpendapat bahwa “kualitas merupakan konsep yang rumit”. Kualitas merupakan ide yang dinamis dan harus didefinisikan dengan tepat, agar dapat memberikan kejelasan pemahaman.  Meskipun demikian tidak akan menyebabkan kerancuan berpikir, karena yang terpenting kualitas akan terlihat dalam praktek dan disimpulkan dalam diskusi.
          Mutu memiliki beberapa pengertian yang berbeda menurut para ahli.  Goetsch D.L dan Davis D.L (1997:3) mendefinisikan mutu sebagai keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan.  Istilah “keadaan dinamik” di sini mengacu pada kenyataan bahwa apa yang dianggap bermutu dapat dan sering berubah sejalan dengan berlakunya waktu dan pergantian keadaan lingkungan.  Unsur “produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan” menunjukkan bahwa mutu tidak hanya berlaku untuk produk dan jasa yang disediakan, melainkan juga orang dan proses yang menyediakan produk dan jasa itu serta lingkungan di mana produk dan jasa tersebut disediakan. 
Karena mutu sifatnya yang dinamis Dawood (2007:125) menjelaskan “Quality is elusive concept difficult to define; neither consultants nor business professionals agree on a universal definition. Part of the difficulty appears in expressing the philosophy and vision of quality in meaningful words and concepts.

          Dua perspektif dalam mendefinisikan mutu menurut Russel (dalam Purnama, 2006:14-15). 
·         Perspektif pertama adalah Producer’s perspective.  Menurut perspektif ini kualitas produk dikaitkan dengan standar produksi dan biaya; artinya produk dinilai berkualitas jika memiliki kesesuaian terhadap spesifikasi dan memenuhi persyaratan biaya.  
  • Perspektif kedua, Consumer’s perspective, menyatakan kualitas produk dikaitkan dengan desain dan harga. Artinya kualitas produk dilihat dari karakteristik kualitas dan harga yang ditentukan.  Menurut kedua perspektif tersebut, kualitas produk dapat tercipta jika terjadi kesesuaian antara perspektif produsen dengan perspektif konsumen yang disebut dengan kesesuaian untuk digunakan (fitness for consumer use).

Mutu Memiliki Sifat Multifungsi

Mutu dikatakan memiliki sifat multidimensi.  Produk dan kualitas layanan memiliki sejumlah dimensi yang menentukan bagaimana persyaratan pelanggan tercapai.  Elyse (2006:1) mengungkapkan bahwa kualitas produk atau barang memiliki dua dimensi, yaitu:
1.     Physical dimension;  A product’s physical dimension measures the tangible product itself and includes such things as length, weight, and temperature.
2.    Performance dimension;  A product’s performance dimension measures how well a product works and includes such things as speed and capacity.


         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar